Minggu, 26 Juni 2016

Tidjan



Indonesia punya sejuta kisah kepahlawanan dalam mengusir penjajah. Salah satu cerita perjuangan membela bangsa dan negara ternyata juga berasal dari Bogor. Kisah tersebut tergambar dalam film berjudul Laskar Di Tapal Batas. Sosoknya hanya dikenal lewat sebuah jalan atau gang di daerah Cimanggu, Bogor. Di tempat ini juga terdapat makam asli Tidjan.

Sejarah Tidjan sudah dimulai sejak tahun 1928 sampai 1948. Tidjan yang lahir dari keluarga kaya (saudagar besar) di sekitar Bogor itu sejak masih berusia anak-anak sudah dididik dengan pendidikan agama melalui pesantren.  Sejak itulah, meski masih berusia anak-anak namun fikirannya lebih dewasa dari orang-orang dewasa pada umumnya. Tidjan kecil sudah memiliki jiwa kritis, terutama ketika melihat ketidak adilan. Sejak pendudukan Jepang hingga kembalinya Nica ke tanah air, Tidjan yang sudah menjadi seorang remaja sudah bergabung dalam laskar pejuang. Pada tahun 1948 dalam usia 21 tahun, Tidjan gugur dalam sebuah pertempuran melawan Nica.


Film ini merupakan film yang mengangkat kisah tentang pahlawan asal Bogor, ‘Tidjan’. Tendy yang merupakan Executive Produser film Laskar di Tapal Batas, tak memungkiri masih banyak anak muda yang belum mengetahui sosok Tidjan.  "Saya tertarik memproduksi film perjuangan yang menceritakan kisah Tidjan, pahlawan asal Bogor karena anak muda zaman sekarang harus tahu sejarah ini. Kisah Tidjan ini harus menjadi teladan bagi anak muda zaman sekarang yang sepertinya mulai luntur nasionalismenya," jelas Letsman Tendy melalui keterangan tertulisnya.


Untuk menggambarkan lokasi sesuai dengan zamannya, tim produksi film Laskar Di Tapal Batas mencari lokasi yang sesuai dengan zaman perjuangan Tidjan hingga ke pelosok desa. Seleksi aktor dan aktris yang memerankan film ini digelar hingga di lima kota, yakni Jakarta, Cianjur, Bogor, Sukabumi serta Bandung. . Sebelum menjalani proses syuting selama 21 hari di Bogor dan Banten, penulis naskah yang terdiri dari Bayu Prayogo, Dimas Widya Kongkow dan Budi Juwono melakukan riset hingga enam bulan.  "Dari hasil riset ini kemudian kami makin yakin sekaligus kagum akan sosok Tidjan. Meski berasal dari keluarga kaya, Tidjan yang tampan, gagah dan jago silat, tidak takut mengusir Belanda," kata Chalili, selaku Line Producer. (Metrotvnews.com, Jakarta)

Film Laskar Di Tapal Batas yang disutradarai Bayu Prayogo ini dibintangi Gorz Kurniawan yang berperan sebagai Tidjan, Tere Gunawan sebagai Nonon, aktris senior Yati Surachman, aktor senior Pong Harjatmo, Sonia Selvans dan lainnya. (diPOSkan oleh Retno Winarni)


Jumat, 08 April 2016

BOGOR KOTA PUSAKA




Mengapa Bogor diberikan predikat Kota Pusaka?
Nilai Kesejarahan Bogor :

1 Jaman Prasejarah : ditemukannya beberapa benda tinggalan jaman prasejarah berusia ribuan tahun sebelum masehi yang membuktikan adanya peradaban kuno di. Bogor (batu dakon, batu congkrang, arca purwakalih dll) .
 2. Jaman kerajaan awal : ditemukannya beberapa tinggalan jaman kerajaan Tarumanegara (abad 5 masehi) seperti Prasasti Ciaruteun, Prasasti Jambu dll.

3 Jaman kerajaan akhir : ditemukannya tinggalan jaman kerajaan Sunda Pajajaran (abad 15/16 masehi seperti Prasasti Batutulis, naskah naskah kuno yang ditulis pd jaman itu.
 4. Jaman kolonial : dijadikan pusat pemerintahan Hindia Belanda (buitenzorg), dibagun istana bogor, pusat penelitian, sampai saat ini tinggalannya terlihat di seluruh penjuru kota bogor (Istana, Kebun Raya, Gedung-gedung tempat Penelitian, rumah tinggal dll) .
 5. Jaman . jepang/revolusi kemerdekaan : dibangun sekokah militer pertama untuk kaum pribumi ( PETA) dari kota Bogorlah dihasilkan prajurit tangguh yang akhirnya menjadi inti kekuatan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) hampir seluruh jendral pada masa awal kemerdekaan dididik militer di Kota. Bogor : Jendral Sudirman, Jendral Suharto dll) tinggalannya adalah Museum Peta dan Museum Perjuangan Bogor,
6. Jaman kemerdekaan : banyaknya event nasional dan internasional diselenggarakan di Bogor : konferensi KTN yang menghasilkan Konferensi Asia Afrika, pertemuan-2 antar kepala negara, pertemuan APEC, pertemuan rekonsiliasi pemimpin pemimpin Kamboja yang berperang dan Pertemuan Bogor ini mampu mendamaikan para pihak di Kamboja untuk berdamai sampai hari ini, juga hasil penelitian pertanian banyak dihasilkan dari kota bogor.....
 Sekali lagi ;sangat sedikit kota yang mempunyai nilai historis lengkap seperti kota Bogor, yang menancapkan jejaknya pada perjalanan waktu dan sebagian jejaknya masih bisa kita saksikan saat ini. Rawat dan jaga !
(Oleh  Taufik Hassunna  #‎Aluspat‬ Bogor)

PAKUAN PAJAJARAN, menurut beberapa SUMBER DARI JAWA.
By : Taufik Hassunna
Tulisan in rangkuman dari sumber sumber literatur tua dari Jawa terutama dari pustaka Keraton Surakarta dan Yogyakarta, sedangkan silsilah para raja jawa dihimpun dan diterbitkan secara khusus dengan judul : Sajarah Karaton Surakarta-Ngayogyakarta (Padmasusastra, tahun 1902, penerbit : Van Dorp)
Dari kajian beberapa sumber dari Jawa , dapat diperoleh gambaran persepsi masyarakat Jawa mengenai tradisi dan sejarah Pakuan Pajajaran, bahwasanya Pajajaran menurut sumber Jawa ((babad, legenda dll) adalah nama suatu kerajaan yang terletak di jawa bagian bagian barat , yang berdiri sebelum kerajaan Majapahit dan sesudah kerajaan Jenggala Kediri.
Sumber JAwa yang menyebutkan Raja Pajajaran adalah sebagai berikut :
1. Dalam Babad Tanah Jawi ; Prabu LalaeyanN Banjaransari, Mundhingsari. Mundhingwangi, Sri Pamekas, Siyungwanara.
Dalam babad Tanah Jawi diceritakan bahwa rajaSri Pamekas berputra 2 orang yaitu Arya Bangah dan Raden Sesuruh, Arya Bangah diangkat menjadi Raja Galuh dan Raden Sesuruh direncanakan menjadi raja di Pajajaran, karena terjadi pertikaian Raden Sesuruh yang kalah, mundur ke timur tiba di gunung Kembang. Atas peunjuk Ajar Cemaratunggal di Gunung Kumbang tersebut, Raden Sesuruh berjalanterus ke arah timur, membuka tanah untuk dibangun menjadi negara, di hutan maja yang berbuah pahit rasanya. Tempat itulah yang kemudian disebut Majapahit, dan disitulah Raden Sesuruh diraajakan serta menurunkaan raja raja. Jawa seterusnya.
2.Babad Pajajaran dan Babad Segaluh ; Harjakusuma, Mundhingsari, Mundhingwangi,Silihwangi, SiyungwaNara.
3. Babad Pasir : Silihwangi dan Banyakbelabur.
4. Babad Nusatembini atau Kitab Mulkiyat: Silihwangi.
5.Dalam Sajarah Karaton Surakarta-Yogyakarta ; Panji Maesa Tandreman, Mundhingsari, Mundhingwangi, Jaka Pangkal atau Pamekas, Siyungwanara atau Sri Maharaja Sekti.
Cerita tentang timbulnyanama Pajajaran terdapat dalam Babad Pajajaran dan Babad Segaluh (Galuh); Harjakusuma putra raja Baanjaransari yang gemar mengembara tiba di padang luas, menjumpai dua batang pohon sawo tumbuh berjajar. Tempat itu kemudian dibuka, dibangun menjadi kerajaan dan diberi nama Pakuan Pajajaran.
Ketuaan kerajaan Pajajaran diuraikan juga dalam kitab Jangka Jayabayayang berisi lambang zaman kerajaan Jawa, bahwa Pajajaran itu mendahului kerajaan Majapahit, Demak, Pajang, Mataram, dan seterusnya.
Dalam keristologi (ilmu tentang keris) Jawa, Tangguh Pajajaran pun dalam tradisi Jawa termasuk diantara tangguh tertua diantara tangguh Majapahit, tangguh Tuban, tangguh Blambangan, tangguh Pajang, tangguh Mataram.
Genealogi atau silsilah raja raja Jawa di Surakarta dan Yogtakarta yang dihubungkan sampai raja raja Pajajaran, menunjukkan bahwa mereka, raja raja Jawa tersebut merasa keturunan rajaraja Pajajaran, bahwasanya raja raja Pajajaran adalah nenek moyang raja raja Jawa.
Mithe rati Rara Kidul dan legenda meriam Nyai Satomi pun asal mulanya dihubungkan dengan Pajajaran dan Galuh. Keduanya merupakan simbol yang dapat menambah kewibawaan dan keagungan raja raja Jawa bahkan sampai kini.
Foto Taufik Hassunna.
Foto Taufik Hassunna.